VIVAnews - Sebagai 'negara' ketiga terbesar di dunia, Facebook kini 'dihuni' oleh lebih dari 400 juta orang dari berbagai latar belakang dan ras.
Setidaknya, ratusan juta pengguna Facebook tadi punya satu kesamaan, yaitu doyan seks. Sebab, dalam sebuah penelitian, ternyata para pengguna Facebook memang menyukai postingan-postingan berbau seks.
Dan Zarella, seorang Media Scientist asal AS baru-baru ini melakukan penelitian dengan pendekatan metodologi linguistik untuk mencari-tahu kebiasaan berbagi para pengguna Facebook.
Ia menggunakan metode Regressive Imagery Dictionary (RID) dan Linguistic Inquiry dan Word Count (LIWC) sehingga sampai pada kesimpulan bahwa para pengguna Facebook doyan seks.
Dalam penelitian itu Zarella secara aktif meneliti 12 ribu link berita maupun blog yang dishare di Facebook sejak Februari. "Artikel yang referensi seksual sangat banyak dishare di Facebook, jauh lebih banyak daripada cerita biasa," kata Zarella, seperti dikutip oleh situs Mashable.
Ternyata, berdasarkan hasil penelitian yang tergambar pada grafik, para pengguna Facebook sangat getol membagi artikel berbau seks. Persentase link-link berbau seks dishare di Facebook mencapai 90 persen, jauh melebihi konten-konten jenis lainnya.
Selain artikel seksual, konten bermuatan positif, berbau belajar, media, dan pekerjaan, juga menjadi hal yang sering dishare di Facebook. Sebaliknya, konten bernada negatif, ketakutan, berbau waktu senggang, justru jarang dishare.
Sebelum penelitian ini, Zarella juga meluncurkan layanan baru bernama TweetPsych, yang mampu mendefinisikan profil psikologis seorang pengguna Twitter, berdasarkan 1000 tweet terakhirnya.
Zarella juga menggunakan metode RID dan LIWC dalam menganalisa setiap tweet seseorang untuk menentukan properti psikologis orang itu, meliputi primordial, konsepsi, emosi, dan kognisinya.